Psikologi mengenal istilah kesadaran emosi. Intinya adalah kemampuan untuk mengenali dan, yang paling penting, menerima perasaan yang muncul tanpa langsung menyalahkan diri sendiri. Mengakui bahwa kita sedang tidak baik-baik saja justru bisa jadi langkah pertama menuju pemulihan.
Menghadapi Nataru dengan Cara yang Lebih Lembut
Nataru tidak harus selalu tentang pesta besar atau resolusi yang muluk-muluk. Kadang, yang kita butuhkan justru hal-hal sederhana. Beberapa ide ini mungkin bisa membantu:
Pertama, coba kurangi kebiasaan membandingkan hidupmu dengan curhatan orang di media sosial. Itu melelahkan.
Kedua, jalani liburan sesuai dengan kondisi dan energi yang kamu miliki sekarang. Tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti semua agenda.
Berikutnya, beri diri sendiri izin untuk benar-benar beristirahat. Tanpa rasa bersalah.
Dan terakhir, fokuslah pada hal-hal kecil yang masih bisa kamu kendalikan. Hal-hal sederhana yang bisa memberi sedikit ketenangan.
Intinya, akhir tahun bisa jadi momen untuk merangkul diri sendiri, bukannya terus menghakimi.
Natal dan Tahun Baru pada dasarnya adalah momen transisi, bukan garis finish. Kalau perasaanmu akhir-akhir ini campur aduk, itu wajar. Sungguh. Tidak apa-apa jika Nataru tahun ini kamu jalani dengan langkah yang lebih pelan.
Yang penting, kamu masih bertahan. Masih mencoba. Masih melangkah, sekecil apa pun langkah itu. Dan itu, sebenarnya, sudah lebih dari cukup.
Artikel Terkait
Jenazah Turis Spanyol Ditemukan di Perairan Labuan Bajo, Tiga Korban Masih Dicari
Muslim Arbi: Perpol 10/2025 adalah Jebakan Konstitusional untuk Prabowo
Bencana Hibrida dan Kegaduhan Pejabat: Saat Negara Hanya Menghadirkan Drama
Cinta Segitiga Berujung Maut, Oknum Polisi Cekik Sahabat Tunangannya