Drama! Uang Sitaan Dipamerkan, Tapi Pelakunya Di Mana?
Gunungan uang senilai Rp 6,6 triliun itu ditumpuk rapi di hadapan Presiden Prabowo Subianto. Upacara penyerahan ke negara berlangsung di Kejaksaan Agung, Rabu lalu. Acaranya resmi, khidmat. Tapi bagi Sutoyo Abadi, koordinator Kajian Politik Merah Putih, momen itu bukan prestasi. Itu adalah sebuah pertunjukan.
Menurutnya, yang dipentaskan adalah drama rekayasa citra. "Ini pertunjukan bahwa pemerintah telah bekerja, hukum telah berjalan," ujarnya dalam sebuah artikel, Selasa (29/12/2025).
Pertanyaannya sederhana tapi menggelitik: uang sebanyak itu didapat dari kejahatan apa? Siapa pelakunya? Nama-nama tersangkanya di mana? Semua senyap. Tak ada informasi yang jelas. Yang ada cuma tumpukan uang dan seremonial megah untuk konsumsi publik.
Nah, di sisi lain, Sutoyo melihat pola ini mirip dengan teori "Masyarakat Tontonan" dari Guy Debord. Dalam masyarakat modern, hubungan sosial sering digantikan oleh hubungan antara manusia dengan gambar. Citra jadi dominan, realitas jadi kabur.
Artikel Terkait
Rajab: Saat Hati yang Retak Disambung Kembali oleh Al-Jabbar
Lisa Mariana Sedot Lemak Demi Eropa, Sindir Aura Kasih?
Dunia Budaya Berduka, Romo Mudji Sutrisno SJ Tutup Usia
Geger Grup Qasidah di Gereja: Pluralisme atau Ancaman Akidah?