Kasus korupsi kembali mencoreng penanganan bencana di Samosir. Kali ini, yang tersandung adalah pejabat yang justru seharusnya menjadi penyalur bantuan. Fitri Agus Karokaro, sang Kepala Dinas Sosial dan Pemerintahan Masyarakat Desa setempat, kini resmi berstatus tersangka.
Dia diduga menggerogoti dana bantuan untuk korban banjir bandang tahun 2024. Dana sebesar Rp 1,5 miliar itu berasal dari Kemensos, tapi kini negara dirugikan ratusan juta rupiah.
“Kejaksaan Negeri Samosir telah menetapkan tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi bantuan penguatan ekonomi korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Samosir tahun 2024 yang diduga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 516.298.000,” jelas Kajari Samosir, Satria Irawan, Minggu (28/12).
“Penetapan tersangka dilakukan terhadap FAK selaku Kepala Dinas Sosial dan Pemerintahan Masyarakat Desa Kabupaten Samosir,” tegasnya.
Kerugian negara itu mencapai angka Rp 516,2 juta. Cukup fantastis, mengingat uang itu seharusnya meringankan beban warga yang rumah dan lahannya diterjang banjir.
Lalu, bagaimana modusnya? Menurut Satria, Fitri Agus mengubah total skema penyaluran. Awalnya, bantuan direncanakan berupa uang tunai langsung ke korban. Namun, diam-diam diubah menjadi bantuan barang.
“Modus operandi yang dilakukan tersangka yakni dengan mengubah mekanisme penyaluran bantuan yang semula direncanakan dalam bentuk bantuan tunai menjadi bantuan barang,” kata dia.
Artikel Terkait
Jalan Provinsi di Lampung Barat Berubah Jadi Kubangan Lumpur Merah
Angin Kencang dan Hujan Lebat Tenggelamkan Kapal Pinisi di Perairan Serangan
Malam Tahun Baru Tanpa Kembang Api, Polda Metro Jaya Ajak Warga Berdoa dan Berempati
Sepuluh Sumur Bor Baru Resmi Beroperasi, Warga Aceh Tamiang Kini Lebih Lega