"Warga sangat terkejut. Di posko kami dan rumah-rumah sekitar, dinding-dinding mengalami retak bahkan ada yang sudah mau jatuh. Tiang bangunan juga terlihat bengkok akibat guncangan M 4,7 tadi," ujar Tsabit.
Melihat kondisi itu, para relawan langsung bergerak. Mereka mengarahkan warga untuk menjauhi bangunan, khawatir struktur yang sudah melemah akibat banjir bisa runtuh kapan saja. Langkah antisipasi yang sangat diperlukan.
Di sisi lain, aktivitas seismik pasca-gempa utama ternyata cukup tinggi. Asep Antoni, petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi di Bukittinggi, mencatat setidaknya 10 kali gempa susulan hingga pukul 10.30 WIB.
"Gempa tektonik ini terekam dengan kekuatan maksimal M 4.7. Meskipun guncangannya cukup terasa, hingga saat ini gempa tersebut belum memengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Marapi," jelas Asep.
Kabar baiknya, hingga Minggu siang belum ada laporan korban jiwa. Namun begitu, imbauan untuk waspada terhadap gempa susulan terus disuarakan. Sementara itu, petugas terkait masih sibuk mendata rumah-rumah yang rusak, entah itu ringan atau berat. Pekerjaan mereka masih panjang.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.140 Jiwa, 163 Orang Masih Hilang
Kadis Sosial Samosir Ditahan, Diduga Korupsi Dana Bantuan Korban Banjir Bandang
Di Balik Sorak Tahun Baru, Mereka Berjaga Melawan Lelah yang Tak Terlihat
Slank Sodorkan Republik Fufufafa, Sindir Politik yang Sakaw Kekuasaan