Saiful kemudian menyoroti dampak yang lebih dalam. Ia melihat keberadaan WN China saat ini sudah mulai menggerogoti semangat nasionalisme. Rasanya, kata dia, mereka seperti penghuni kelas utama di negeri sendiri, sementara warga lokal justru terpinggirkan.
tuturnya lagi. Seruan untuk segera berbenah.
Sebagai akademisi Universitas Sahid Jakarta, Saiful mendesak pemerintah agar lebih selektif. Pemberian izin dan peluang bisnis harus dikaji ulang, jangan asal kasih. Kalau tidak, yang terjadi adalah kelancangan. Mereka bisa bertindak semaunya, seakan semua hak adalah milik mereka, sambil lupa akan kewajiban sebagai tamu di Indonesia.
Peringatannya tegas: hentikan kebijakan "karpet merah" itu. Sebelum semuanya bertambah runyam.
Artikel Terkait
Macet Mengular di Japek, Contraflow Diterapkan hingga 18 Kilometer
Banjir Melanda Tiga Provinsi, Ribuan Rumah Terendam
Gubernur Jabar Sidak Banjir Cirebon dengan Sandal Jepit, Cari Solusi Bukan Pencitraan
Sambaran Petir di Pondok Sawit, Seorang Pekerja Tewas Saat Isi Daya Ponsel