Lautan Manusia di Al-Aqsa, Doa dan Duka di Bawah Pengawasan Ketat

- Sabtu, 27 Desember 2025 | 20:25 WIB
Lautan Manusia di Al-Aqsa, Doa dan Duka di Bawah Pengawasan Ketat

Yerusalem – Udara di sekitar Kota Tua terasa tebal Jumat lalu. Meski begitu, atau mungkin justru karena itulah, puluhan ribu warga Palestina memadati pelataran Masjid Al-Aqsa. Mereka tak hanya datang untuk menunaikan shalat Jumat, tapi juga menyelenggarakan shalat jenazah bagi para syuhada dari Gaza dan Tepi Barat. Semua ini berlangsung di bawah pengawasan ketat pasukan Israel yang berjaga-jaga.

Menurut sejumlah saksi, halaman masjid yang luas itu dipenuhi oleh lautan manusia. Perkiraan jumlahnya mencapai 60.000 jamaah. Pemandangannya sungguh luar biasa. Mereka berkumpul, bersujud, dan berdoa dalam satu kesatuan yang kukuh. Sebuah gambaran nyata tentang keteguhan, tentang klaim atas hak untuk beribadah di tempat yang mereka anggap suci.

Namun begitu, jalan menuju ke sana sama sekali tidak mudah. Sejak fajar menyingsing, langkah-langkah restriktif sudah diterapkan. Pasukan pendudukan memperketat penjagaan di setiap pos pemeriksaan militer yang mengelilingi Yerusalem. Penghalang besi tambahan berdiri, membelit akses menuju Kota Tua dan gerbang-gerbang Al-Aqsa.

Aksi penahanan pun terjadi. Puluhan pemuda dicegat, identitas mereka diperiksa secara mendetail. Tidak sedikit yang akhirnya dihalangi untuk mencapai masjid. Tujuannya jelas: membatasi massa, mempersempit ruang kehadiran warga Palestina di situs suci itu.

Di tengah tekanan seperti ini, suara para aktivis Yerusalem justru makin keras terdengar. Mereka mendesak adanya tindakan nyata dan efektif sebuah langkah konkret untuk melindungi Al-Aqsa dan situs-situs Islam lainnya dari pelanggaran yang terjadi hampir setiap hari. Kekhawatiran besar mereka adalah upaya sistematis untuk mengikis identitas Arab dan Islam dari kota Yerusalem, sedikit demi sedikit.

Komentar