Ibu Negara Turki, Emine Erdogan, meyakini Gaza akan bangkit. Keyakinan itu, katanya, juga dipegang teguh oleh rakyat Palestina sendiri.
Pernyataannya itu disampaikan di Istanbul, Jumat (26/12/2025), bertepatan dengan pembukaan Pameran "Kalanlar" atau "Sisa-sisa" Palestina. Acara ini digelar berkat kerja sama Yayasan Kalyon dan Bulan Sabit Merah Turki.
Di hadapan para undangan, Erdogan menggambarkan Gaza dengan nada berat. Wilayah seluas 365 kilometer persegi itu, menurutnya, telah berubah menjadi pusat genosida paling brutal dan sistematis yang pernah tercatat. "Penderitaan yang tak sanggup ditanggung oleh hati nurani mana pun," ujarnya.
Namun begitu, di tengah kehancuran yang hampir total, sekitar dua juta jiwa masih bertahan. Mereka berjuang mati-matian dalam kondisi yang ia sebut "sangat sulit" demi menjaga nyala kehidupan di Gaza tetap menyala.
Erdogan lantas mengenang Refaat Alareer, seorang warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel pada Desember 2023.
katanya, menyitir semangat almarhum.
Ia menegaskan, rakyat Palestina takkan pernah diam. Sebagai bukti, ia menceritakan tentang seorang pelukis yang kehilangan semua peralatannya. Orang itu lalu menggambarkan rasa lapar menggunakan jelaga dari panci yang sudah tak lagi berisi makanan.
"Dia mengganggu permainan persepsi dengan realitas seni yang tak terbantahkan," tegas Erdogan.
Membela Palestina, Menjaga Kemanusiaan
Artikel Terkait
Polisi Gadungan Bongkar Motif Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Mahasiswi ULM
Arab Saudi Kecam Pengakuan Israel atas Somaliland: Langkah Berbahaya dan Melanggar Hukum
Pekerja India Didenda Rp 5,2 Juta Usai Buang Air Besar di Depan Marina Bay Sands
Sapaan Teteh dan Bahasa Hati di Pangandaran