Kritik pedas kembali dilontarkan Amien Rais. Kali ini, sasarannya adalah pemerintahan baru Prabowo Subianto yang dinilai belum menunjukkan perubahan berarti. Dalam sebuah video di kanal YouTube-nya, Jumat lalu, Ketua Majelis Syura Partai Ummat itu menyebut gaya kepemimpinan Prabowo masih terasa seperti melanjutkan warisan era Joko Widodo.
Menurut Amien, ada semboyan yang sepertinya lebih disukai Presiden saat ini: "sedikit bekerja banyak bicara". Padahal, seharusnya prinsip yang dipegang justru kebalikannya.
"Pak Prabowo belum banyak bergerak memecahkan masalah-masalah besar bangsa Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, "Masih terlalu sibuk berkelana ke berbagai negara. Sementara Gibran cuma londang-landung jadi objek ketawaan publik."
Politikus senior itu lantas memberi saran. Prabowo sebaiknya mengadopsi haluan Hizbul Wathan Muhammadiyah, "sedikit bicara banyak bekerja". Atau, kalau tidak, bisa mencontoh Soekarno dengan "banyak bicara banyak bekerja" untuk membangkitkan semangat juang.
Namun begitu, kritiknya tidak berhenti di situ. Amien dengan keras juga menyerang era kepemimpinan Jokowi, yang ia sebut sebagai "bapak korupsi Indonesia".
"Jokowi sangat sukses melakukan kooptasi hampir semua lembaga tinggi negara," kata Amien.
Ia mendeskripsikan bagaimana demokrasi dirusak dengan menjadikan DPR RI sebagai "tukang stempel", mengkooptasi kepolisian, dan membentuk KPK menjadi mitra yang setia. Semua itu, katanya, adalah regresi demokrasi menuju autokratisasi.
Artikel Terkait
Sumatra Menjerit: Bencana Berulang, Akar Masalahnya Masih Dibiarin?
Bakauheni Tembus 273 Ribu Penumpang, Arus Mudik Natal 2025 Mencatat Rekor
Islah di Tubuh NU: Antara Jargon dan Perbaikan yang Nyata
Gus Ipul Serahkan Dinamika NU pada Musyawarah Ulama