Lalu, ada poin ketiga tentang amar ma’ruf nahi mungkar. Diamnya masyarakat dan aparat terhadap kemungkaran, tegasnya, bisa mendatangkan hukuman dari Allah. Peran penegak hukum ia anggap vital. “Polisi, TNI cukup dengan pistolnya… pakai untuk amar makruf nahi mungkar,” serunya, diiringi takbir yang menggema.
Namun begitu, musibah juga punya sisi lain yang lebih personal. Di poin keempat, UAS menyebutnya sebagai penyucian. Bisa jadi, katanya, ini cara Allah menghapus dosa-dosa orang beriman. “Mudah-mudahan yang meninggal bersih dalam keadaan tak ada dosanya sama sekali,” doanya dengan khidmat.
Di sisi lain, musibah adalah ujian itulah poin kelima. Tapi sekaligus momentum untuk solidaritas. UAS bercerita soal upayanya bersama yayasan mengirim bantuan rendang dan beras untuk korban banjir bandang di Aceh. Ada sisi aksi nyata di balik renungan.
Nah, yang keenam ini agak unik. Berdasarkan obrolannya dengan sejumlah pejabat daerah, UAS menemukan sebuah ironi. “Rupanya bupati-bupati walikota ini selalu datang ke gubernur minta APBD… Begitu musibah ini datang, cairlah duit,” ujarnya, menyoroti bagaimana bencana justru membuka keran anggaran. Lalu ia menambahkan dengan canda khasnya, “Tapi kalau bisa janganlah kalian berdoa lagi.”
Terakhir, poin ketujuh menekankan kesabaran. Menerima takdir dengan ridha, itu amal yang mulia. UAS memuji ketabahan orang Aceh yang telah ditempa sejarah. “Menurut hadis ini, kekuatan iman itu diuji… yang paling kuat imannya adalah orang Aceh,” pungkasnya. Gemuruh “setuju” langsung memenuhi ruangan.
Ceramah yang padat itu disampaikan dengan gaya khas UAS: penuh analogi, selingan canda, dan kritik sosial yang tajam. Hadir di sana Wakil Gubernur Aceh, Wali Kota Banda Aceh, dan ribuan jemaah yang memadati Masjid Baiturrahman. Suasana saat itu terasa hangat, antara renungan dan gelak tawa, mengingat sebuah bencana besar sambil melihat ke depan.
Artikel Terkait
Jaringan Komunikasi Aceh Tamiang Mulai Pulih, Starlink Dikerahkan ke RSUD
Bencana Sunyi: Ketika Gosip Selebriti Menenggelamkan Isu Lingkungan
Banjir Susulan Landa Agam, OMC Digelar untuk Tekan Hujan di Hulu
Seratus Personel Brimob Sumsel Bergerak Darat ke Gayo Lues Bantu Korban Bencana