Keluhannya beragam. Mulai dari demam dan batuk, sampai gatal-gatal dan masalah pencernaan seperti diare dan asam lambung. “Ini terus akan menjadi prioritas kami,” tegas Dedi.
Untuk korban meninggal, proses identifikasi masih berjalan lewat tim DVI. Memang butuh waktu tidak sebentar, sekitar dua hingga empat minggu, untuk pekerjaan yang sensitif dan detail ini.
Andalkan Udara dan Laut
Mendukung semua upaya itu, Polri mengerahkan armada transportasi yang cukup besar. Tujuh helikopter, empat kapal, plus dua pesawat Fokker dan CN dikerahkan untuk mengangkut bantuan.
Bantuan yang diangkut pun beragam, dari makanan siap saji, obat-obatan, hingga air mineral dalam jumlah besar. Selain itu, sudah 91 posko tanggap bencana berdiri di tiga provinsi: 35 di Aceh, 19 di Sumut, dan 37 di Sumbar.
Ke depan, jumlah posko dan personel ini rencananya akan terus ditambah. Dukungan alat berat seperti dozer, ekskavator, dan dump truck juga disiapkan untuk mempercepat pemulihan. Semua demi satu tujuan: memulihkan kehidupan warga secepat mungkin.
Artikel Terkait
Surat Umar bin Khattab yang Mengalirkan Kembali Sungai Nil
DPO Lampung Tewas Usai Baku Tembak dengan Polisi di Jalan Sutami
Korban Tewas Banjir Sumatera Tembus 1.137 Jiwa, 163 Masih Hilang
Blok M Melesat: Libur Natal 2025 Picu Keramaian dan Antrean Panjang