Lebaran Masih Jauh, Rizal Fadhillah: Kok Jokowi Sibuk Maaf Memaafkan?
Rizal Fadhillah, seorang pengamat politik dan kebangsaan, punya pandangan menarik soal sinyal maaf-memaafkan yang belakangan muncul. Dalam keterangannya ke redaksi pada 26 Desember 2025, ia menilai sikap Presiden Jokowi itu terkesan terlalu percaya diri, atau mungkin malah pura-pura pede. Ini terkait rencana Jokowi memaafkan sebagian pihak yang menuduhnya soal ijazah S-1.
Buat Rizal, situasinya justru terasa janggal. "Lucu aja," katanya. "Yang benar dan salah aja belum jelas, kok sudah mau memaafkan?"
Menurutnya, para "pemburu" yang kini berstatus tersangka justru semakin yakin bahwa ijazah itu palsu. Artinya, di mata mereka, Jokowilah yang bersalah.
Di sisi lain, Rizal melihat ada manuver tertentu. Jokowi, bersama Kepolisian, seolah bermain untuk menunjukkan ia punya ijazah asli. Keyakinan ini menguat setelah Polda Metro Jaya memamerkan dokumen tersebut dalam gelar perkara khusus.
Tapi penampakan itu justru bikin para tersangka sumringah. Mereka malah makin mantap bahwa ijazah itu palsu. "Uji forensik dari Polda diragukan motif dan akurasinya," ujar Rizal. Ia mendesak agar pengujian dilakukan lembaga independen.
Nah, di tengah proses yang masih berjalan tiba-tiba muncul wacana saling memaafkan. Willem Frans Arsanay dari Bara JP yang pertama kali menyebutkan usai bertemu Jokowi di rumahnya. Lalu, Jokowi sendiri yang menyinggungnya sebagai sikap pribadi.
Artikel Terkait
Paus Leo XIV Pimpin Misa Natal Perdana, Awali Babak Baru di Vatikan
Jakarta Beristirahat: Jalan Protokol Sepi di Libur Natal
Pemaafan Jokowi di Kasus Ijazah: Strategi atau Pengakuan Terselubung?
Syekh Al-Sudais Kutuk Upaya Bunuh Diri di Masjidil Haram, Puji Aksi Sigap Petugas