Lingkungan baru memberi kita ruang. Ruang untuk bernapas, mengambil jarak, dan memulihkan batin. Makanya nggak heran kalau akhir tahun selalu jadi momen yang ditunggu untuk pergi.
Di sisi lain, ada juga konsep self-healing yang ditekankan oleh Bachtiar dan Faletehan. Ini lebih ke proses internal.
ujar mereka. Akhir tahun kerap jadi waktu untuk evaluasi diri melihat kembali pencapaian, kegagalan, dan harapan. Di titik inilah self-healing berperan: menenangkan diri, belajar menerima, dan perlahan membangun keseimbangan emosi yang mungkin sempat goyah.
Lebih dari Sekadar Tren
Jadi, apakah healing cuma ikut-ikutan? Rasanya tidak. Baik itu lewat jalan-jalan atau refleksi diri, yang kita lakukan sebenarnya adalah memenuhi kebutuhan psikologis yang paling dasar: melepas lelah, mengatur emosi, dan menyegarkan pikiran.
Pada akhirnya, momen akhir tahun ini bukan cuma soal libur panjang atau postingan estetik di media sosial. Di balik itu semua, ada keinginan manusiawi untuk berhenti sejenak. Tubuh dan pikiran kita butuh istirahat setelah berbulan-bulan digempur tekanan. Healing, dalam bentuk apa pun, adalah cara kita merawat kesehatan mental. Cara kita untuk tetap waras.
Artikel Terkait
Motor Curian Berhasil Dikembalikan dalam 1,5 Jam Berkat Kejar-Kejar Warga dan Polisi
Gempa 2,3 Magnitudo Guncang Tapteng pada Dini Hari
Diam yang Berbicara: Mengapa Remaja Memilih Bungkam Saat Alami Kekerasan
Tebing Cadas Pangeran Ambrol, Jalur Bandung-Cirebon Terputus Total