Bupati mengakui dengan jujur bahwa bantuan ini belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan yang ada. Tapi, bagi kelompok tani yang menerima, dia punya harapan besar. Alsintan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sebagai bentuk kepercayaan yang diberikan pemerintah.
"Harus diingat, alat-alat ini milik bersama," tegasnya dengan nada serius.
"Bukan untuk kepentingan perorangan. Saya minta dirawat dan dijaga secara kolektif. Agar manfaatnya bisa dirasakan terus-menerus, untuk kemaslahatan petani kita semua."
Di sisi lain, Erlina melihat peluang di balik mekanisasi ini. Dia berharap, dengan adanya alsintan yang modern, sektor pertanian bisa menarik minat generasi muda. Selama ini, bertani kerap dianggap sebagai pekerjaan tradisional dan berat.
"Pertanian berbasis mekanisasi, dengan alat yang canggih, bisa jadi daya tarik baru," harap Bupati.
"Kalau anak muda tertarik dan mau terjun, bukan tidak mungkin produksi dan kesejahteraan petani akan naik signifikan ke depannya."
Acara penyerahan pun berlangsung lancar. Wajah-wajah perwakilan kelompok tani tampak sumringah. Bantuan itu, meski belum menyeluruh, setidaknya menjadi angin segar di tengah tantangan yang mereka hadapi sehari-hari.
Artikel Terkait
Pramono Anung Serukan Natal Sederhana dan Doa untuk Korban Bencana
Dana Sitaan Korupsi Rp 6,62 Triliun Disalurkan untuk Korban Bencana
Kelas Penggerak GUSDURian Lahir, Bekali Anak Muda Lampung dengan Semangat Gus Dur
Wamenhaj Pastikan Asrama Haji Jambi Bebas Masalah Setelah Lama Terbengkalai