Di sisi lain, koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya juga diperketat. Tujuannya jelas: memastikan semua siap menghadapi keadaan darurat kapan saja. Jalur komunikasi 24 jam pun dibuka untuk menerima laporan dari masyarakat yang membutuhkan.
“Tim SAR siap siaga penuh dan akan melakukan evakuasi di lokasi banjir sesuai permintaan dari pemerintah daerah maupun laporan warga,” kata Manca menegaskan kesiapan timnya.
Untuk mendukung semua itu, sebanyak 100 personel SAR dan 15 unit perahu karet telah disebar di titik-titik rawan. Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan permintaan evakuasi yang masuk. Itu kabar baik, tentu saja.
“Kami berharap tidak terjadi bencana, namun kesiapsiagaan tetap kami tingkatkan,” pungkas Manca.
Harapan terbesarnya? Masyarakat juga proaktif. Mulai dari mengamankan barang berharga hingga melakukan evakuasi mandiri jika situasi di sekitar sudah terasa mengkhawatirkan. Karena, dalam menghadapi alam, kewaspadaan dan persiapan adalah modal utama.
Artikel Terkait
Air Mata Syukur Ibu Asrika di Sekolah Rakyat, dari Hampir Putus Sekolah ke Cita-cita Pilot
Dari Buta Aksara ke Rangking Tiga, Kisah Nazril di Hadapan Gus Ipul
Arus Rip Current Nyaris Tewaskan Empat Wisatawan di Parangtritis
Kapolri Tinjau Gereja Katedral, Libatkan Banser dan Kokam untuk Amankan Natal