Wahyu Yuniartoto lahir di Purbalingga, 18 Juni 1979. Karir militernya bisa dibilang sangat lekat dengan dunia Kopassus, korps baret merah yang legendaris. Dia adalah lulusan Akmil tahun 2001. Awal bertugas, dia ditempatkan sebagai Perwira Pertama di Pussenif, sebelum akhirnya benar-benar menceburkan diri di Grup 1 Kopassus.
Jalannya tak selalu mulus. Saat masih berpangkat kapten, dia pernah memegang posisi sebagai Kasi Intel Grup II Kopassus di Kandang Menjangan, Kartasura. Menariknya, di tempat yang sama itulah dia pernah menjadi komandan dari Serda Ucok Tigor Simbolon.
Sepanjang kariernya, Wahyu sudah mencicipi banyak jabatan strategis. Dia pernah menjadi Ketua Tim Pelatih Sekolah Raider, lalu pada 2017 ditugaskan sebagai Ketua Tim Gumil/Tih di Pusdiklatpassus Kopassus. Perjalanan itu berlanjut hingga dia dipercaya memimpin Grup 2 Kopassus, sebelum akhirnya dipilih menjadi ajudan pribadi Presiden.
Pengalaman lapangannya juga cukup banyak. Dia pernah ditugaskan di daerah operasi seperti Aceh, lalu juga di Papua. Dari sana terlihat, Wahyu bukan cuma perwira yang piawai merancang strategi di belakang meja. Di medan yang sesungguhnya, dia juga dikenal punya ketangguhan dan taktik tempur yang cukup efektif.
Artikel Terkait
Wamendagri Desak Daerah Papua Percepat Raperda APBD 2026, Papua Barat Tertinggal Jauh
Beringharjo Berdenyut, Pedagang Tak Sempat Makan Demi Serbuan Wisatawan
Islah di Tubuh NU: Jargon Kosong atau Agenda Perbaikan Nyata?
Dua Warga Sipil Jadi Korban Bacok Beruntun di Dekai, Yahukimo