Operasi Malam Densus 88 di Garut, Seorang Pelajar Diduga Terkait Neo-Nazi Diamankan
Suasana malam di sebuah kawasan di Garut Kota, Jawa Barat, tiba-tiba berubah tegang Selasa (23/12) lalu. Detasemen Khusus 88 Anti Teror bergerak. Target mereka adalah sebuah rumah yang diduga menjadi tempat aktivitas radikal. Fokus penyelidikan kali ini agak berbeda: bukan terorisme berbasis agama, melainkan keterkaitan dengan paham Neo-Nazi atau radikal kiri.
Menurut sejumlah saksi, operasi dimulai sekitar pukul delapan malam dan berlangsung cukup lama. "Mulainya sekitar pukul 20.00 WIB sampai sekitar pukul 23.30 WIB," ujar seorang warga yang enggan disebut namanya, Rabu pagi. Ia menggambarkan suasana mencekam saat itu.
Tak tanggung-tanggung, personel Densus datang dengan persiapan penuh. Mereka menggunakan kendaraan Barakuda dan bersenjata lengkap. Bahkan, ada satu hal yang menarik perhatian: sebuah robot turut diterjunkan dalam penggeledahan. Alat itu diduga dipakai untuk memindai atau mendeteksi benda-benda berbahaya di lokasi.
Lalu, siapa yang jadi sasaran?
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, operasi ini terkait seorang penghuni rumah yang masih berstatus pelajar. Pemuda kelahiran Bandung itu disebut-sebut sebagai anggota aktif sebuah grup WhatsApp. Di dalam grup itulah, ia diduga kuat menganut dan menyebarkan paham radikal Neo-Nazi.
Konten yang dibagikan pun cukup serius. Bukan cuma teori, tapi juga hal-hal praktis yang mengkhawatirkan. Misalnya, video dan foto bom pipa, bahkan tutorial cara membuat peluru. Ini yang membuat pihak berwajib bergerak cepat.
Artikel Terkait
Densus 88 Geledah Rumah Pelajar SMK di Garut Terkait Dugaan Paham Neo-Nazi
Ryaas Rasyid Soroti Kontaminasi Jokowi pada Prabowo dan Kapolri
Libur Sekolah, Program Makan Bergizi Tetap Berjalan: Niat Mulia atau Cuma Habiskan Anggaran?
Rektor Unsrat Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Korupsi