Dewan Pakar BGN punya seorang anggota, Ikeu Tanziha. Gelarnya profesor, doktor, dan sederet titel lainnya, lulusan IPB.
Belakangan, ada pernyataannya yang bikin banyak orang mengernyit. Soal menu MBG yang dikritik karena ada belatung, dia berkomentar di media sosial.
Wah, Bu Ikeu. Coba saya catat baik-baik. Karena Anda jelas bagian dari proyek MBG ini, dapat gaji dan fasilitas, izinkan saya beri sedikit perspektif.
Pertama, negara kita kan demokrasi. Siapa pun berhak bersuara, termasuk anak-anak. Mereka cuma menyampaikan keluhan, kok malah dibilang tidak bersyukur? Rasanya kok berlebihan sekali. Hak mereka untuk memposting atau tidak, itu sepenuhnya urusan mereka. Jangan langsung menghakimi.
Lalu, soal duit. Ini yang lucu. Proyek MBG kan pakai anggaran negara, uang rakyat dari pajak. Anak-anak dikasih makan pakai uang mereka sendiri (lewat pajak orang tuanya), kok malah disuruh bersyukur? Kalau Anda kasih makan pakai uang pribadi, baru wajar minta syukur. Ini kan uang negara triliunan rupiah bukan uang pribadi pejabat.
Artikel Terkait
Di Balik Data dan Digitalisasi: Upaya Menyelaraskan Penyaluran Bansos dengan Realita Warga
Prabowo Soroti Perjuangan Sunyi Satgas Hutan yang Selamatkan Rp 6,6 Triliun
Bahu Jalan Bukan Tempat Istirahat, Peringatan Keras Jelang Puncak Arus Nataru
Rp 6,6 Triliun Menggunung di Kejagung, Hasil Tebusan Lahan Sawit Ilegal