Momen Natal dan Tahun Baru 2026 bakal diwarnai hujan yang lebih deras di banyak daerah. BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini. Menurut mereka, peningkatan curah hujan ini dipicu oleh aktifnya Monsun Asia, yang membawa udara basah dari daratan Asia ke wilayah kita.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan hal ini dalam konferensi pers bersama BNPB di Jakarta, Selasa lalu.
"Pada Nataru ini perlu kita waspadai ada peningkatan curah hujan karena sudah masuk aktifnya Monsun Asia yaitu yang membawa suplai massa udara basah dari wilayah Asia," kata Andri.
Jadi, waspadalah. Wilayah yang bakal kena imbasnya ternyata cukup luas, membentang dari ujung barat sampai timur Indonesia.
"Wilayah-wilayah yang secara klimatologis yang perlu kita waspadai adalah di Sumatera bagian Selatan termasuk di sini Bengkulu, jambi, Sumatera Selatan, Lampung. Lalu Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Papua Selatan dan juga sebagian Sulawesi Selatan dan juga Maluku," tuturnya lagi.
Yang perlu dicatat, kondisi ini nggak cuma terjadi di akhir Desember 2025. Menurut Andri, awal Januari 2026 juga berpotensi sama. Hujan diperkirakan meningkat mulai minggu ketiga Desember dan berlanjut di awal tahun baru.
Artikel Terkait
Sudan: Bencana yang Terlupakan di Tengah Hiruk-Pikuk Dunia
Tiga Eks Petinggi BJB Diadili, Kerugian Negara Rp671 Miliar dari Kredit Sritex
Ketika Kata-Kata Tak Punya Tempat Pulang
Menteri Agama: Dana Umat Rp1.200 Triliun, Raksasa Tidur yang Harus Dibangunkan