Gus Aam Wahib Wahab: PBNU Harus Maju Tak Gentar
Jakarta – Suara tegas datang dari Gus Aam Wahib Wahab. Putra almarhum KH Wahib Wahab, mantan Menteri Agama RI itu, mendesak jajaran PBNU untuk tak goyah oleh tekanan. Pernyataannya disampaikan secara tertulis, Selasa (23/12/2025). Intinya jelas: jaga konstitusi dan martabat organisasi.
“Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dan jajaran Syuriah harus istiqomah,” tegas Gus Aam. Menurutnya, mereka harus berpegang teguh pada ketentuan organisasi. Jangan sampai terpengaruh oleh tekanan atau ultimatum dari pihak yang tak punya otoritas struktural di NU. “Harus terus berjuang sampai tuntas,” tambahnya.
Ia mengingatkan, PBNU sudah menggelar Rapat Pleno pada 9 Desember 2025 lalu. Keputusan di forum itu, baginya, sudah final dan mengikat.
“Keputusan jam’iyah NU yang resmi, sah, prosedural, dan legitimed harus ditaati oleh seluruh pengurus dan warga NU,” kata cucu salah satu pendiri NU ini. Rais Aam dan Syuriah, ditegaskannya, wajib berpegang pada hasil rapat di Hotel Sultan Jakarta itu.
Nah, yang menarik, rapat pleno itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi. Ada Menteri Agama, Menteri Sosial, dan Gubernur Jawa Timur. Kehadiran mereka bukan tanpa makna.
“Hal ini menunjukkan legalitas rapat diakui pemerintah. Mana mungkin pejabat negara hadir di acara ilegal?” jelas Gus Aam. Jadi, keputusan yang diambil 13 hari lalu itu bersifat legal dan wajib dilaksanakan.
Di sisi lain, ia menyoroti acara lain. Kegiatan pada 19 Desember 2025 yang dinamai ‘Musyawarah Kubro’ di Ponpes Lirboyo, Kediri. Menurut Gus Aam, forum ini tak punya dasar konstitusional. Dalam AD/NU Pasal 22, forum sah cuma Muktamar, Muktamar Luar Biasa, Musyawarah Alim Ulama, dan Konferensi Besar.
“Istilah ‘Musyawarah Kubro’ itu tidak pernah ada,” tegasnya.
Artikel Terkait
Ponsel Misterius dan Percakapan yang Hilang dalam OTT KPK di Bekasi
Ibadah Tetap Jalan, Meski Jalanan Masih Tergenang
Bencana Alam Ancam Pelunasan Biaya Haji 20 Ribu Calon Jamaah di Sumatera
28 Hari Berlalu, Lumpur Masih Mengurung Sisa Hidup Keluarga di Pidie Jaya