Ia lantas memberi contoh konkret, misalnya melalui pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu. “Program beasiswa ini bisa dikerjasamakan dengan kampus-kampus yang ada di Kota Bogor,” ungkapnya.
Hambari juga mengingatkan bahwa potensi pendidikan di Bogor sangat besar. Kota ini tak cuma punya perguruan tinggi negeri, tapi juga sejumlah PTS yang unggul dan berkualitas, seperti UIKA dan UNPAK. Sayang kalau potensi ini tidak dioptimalkan dengan baik.
“Dengan mengoptimalkan semua kampus yang ada, Bogor sangat mungkin dikembangkan sebagai kota pendidikan,” tambahnya penuh keyakinan.
Lebih jauh, ia mendorong agar Kota Bogor lebih gencar menjaring mahasiswa dari luar Pulau Jawa. Menurutnya, langkah ini punya dua keuntungan sekaligus. Selain memperkuat citra Bogor sebagai kota pendidikan tingkat nasional, kedatangan mahasiswa dari berbagai daerah juga akan menggerakkan ekonomi lokal.
“Mereka akan butuh tempat tinggal, makan, dan berbagai jasa lainnya. Dampak berantainya pasti terasa untuk perekonomian Bogor,” pungkas Hambari.
Melalui refleksi akhir tahun ini, PWI Kota Bogor berharap semua masukan yang mengemuka bisa jadi pijakan bersama. Tujuannya satu: merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Semua itu, pada ujungnya, demi meningkatkan kualitas SDM dan membawa Bogor melangkah lebih maju di masa depan.
Artikel Terkait
Vaksin HPV Tak Lagi Eksklusif untuk Perempuan, Pria Jadi Sasaran Baru
Tongkat Komando Kodim Mimika Beralih ke Tangan Letkol Inf Redi
Lumbung Mataraman: Jawaban DIY untuk Kemandirian Pangan Program Makan Gratis
Wagub Babel Hellyana Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Palsu