Ia melanjutkan, "Semua Sumber daya dikerahkan untuk membantu yang kekurangan. Turut berdukacita atas berpulangnya Ustaz Muhammad Jazir. Konsepnya dalam mengelola Masjid jadi panutan banyak orang."
Ungkapan itu sederhana, tapi punya bobot. Menunjukkan bahwa karya dan ketulusan seseorang bisa melampaui batas-batas yang seringkali kita buat. Dalam kesibukan dan keriuhan dunia, sosok seperti almarhum Ustadz Jazir mengingatkan kita pada hal-hal yang mendasar: gotong royong, kepedulian, dan pengabdian tanpa pamrih.
Memang, kehilangan seperti ini terasa berat. Namun begitu, warisan pemikiran dan teladannya, sebagaimana diakui banyak pihak, nampaknya akan terus hidup dan menginspirasi.
Artikel Terkait
Libur Sekolah, Program Makan Bergizi Gratis Tetap Fokus ke Ibu Hamil dan Balita
Di Tengah Reruntuhan, Tawa Anak-anak Menyembuhkan Luka Banjir Aceh Tamiang
Pendiri Lush Beri Sinyal Tegas: Tak Sepolitik Saya? Jangan Beli Produk Kami
Kata Berisik Dewi Perssik untuk Korban Aceh Tuai Badai Kritik