Suasana di Polsek Parungpanjang sempat memanas Jumat lalu. Massa dari Desa Tegalega memadati halaman, menuntut kejelasan. Pemicunya? Sebuah operasi penegakan hukum yang dinilai melenceng dari prosedur. Untungnya, Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto bergerak cepat. Ia langsung turun tangan meredam ketegangan sebelum situasi jadi runyam.
Semua berawal dari pengejaran seorang DPO kasus ranmor di daerah Cigudeg. Tapi di lapangan, operasi itu malah berujung pada pengamanan seorang warga berinisial AK. Menurut sejumlah saksi, cara pengamanannya dianggap bermasalah. Kabar itu cepat menyebar, memicu kemarahan keluarga dan warga. Mereka pun bergerak ke Mapolsek, meminta klarifikasi langsung.
Menyikapi hal ini, Kapolres Wikha tak menunggu lama. Dari jarak jauh via video call, ia menjamin keamanan dan kepastian hukum bagi warga yang berkumpul. Upayanya berhasil. Setelah merasa didengar, massa pun bubar dengan tertib. Namun begitu, langkah Kapolres tak berhenti di situ.
Ia juga menerima langsung korban beserta rombongan di Polres Bogor. Kedatangan mereka yang didampingi Kepala Desa dan perwakilan keluarga disambut baik di Ruang Pengaduan.
Di sisi lain, untuk mendinginkan suasana, komunikasi juga dijalin dengan tokoh kunci. Wakapolres Bogor Kompol Rizka Fadhila diutus bersilaturahmi ke kediaman KH Ahum, yang merupakan orang tua dari warga yang diamankan. Tujuannya jelas: menjaga agar situasi tetap kondusif.
Nah, sebagai bentuk komitmennya, Polres Bogor langsung bergerak. Sidang disiplin digelar Sabtu sore. Hasilnya, tiga personel terbukti melanggar prosedur. Mereka harus menanggung konsekuensi berat.
Artikel Terkait
Malam Mencekam di Kos Malang, Seorang Wanita Tewas Dibunuh Sesama Penghuni
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.140 Jiwa, 163 Masih Dicari
Korban Tewas di Tiga Provinsi Sumatera Tembus 1.140 Jiwa
Hujan Deras Guyur Puncak, Polisi Imbau Pengendara Waspada Jalan Licin