Bobot bus yang berat dan titik gravitasinya yang tinggi membuat kendaraan jenis ini rentan oleng. Apalagi di lokasi kejadian, yaitu simpang susun exit tol dengan tikungan tajam dan jalan hanya dua lajur. Jusri menduga ada kesalahan antisipasi.
”Perlambatan yang dilakukan tidak sesuai kondisi. Seharusnya, driver melakukan pengereman di lurusan sebelum tikungan, bukan saat sedang menikung,”
tegasnya.
“Kecelakaan di exit tol sering terjadi karena sinyal di otak pengemudi lambat beradaptasi. Mereka pikir kecepatannya sudah cukup, tapi nyatanya tidak,” tambah Jusri.
Kesaksian Korban yang Selamat
Salah satu penumpang, Sutiadi (67), masih bisa menceritakan detik-detik mengerikan itu. Saat kejadian, ia masih terjaga. Bus melaju kencang, bahkan saat memasuki jalan menurun dan tikungan.
“Perasaan saya itu tambah kencang, padahal jalan turun. Biasanya ada perlambatan, ini nggak ada. Pas tikungan itu oleng lalu guling,”
kenang Sutiadi.
Beruntung, pria asal Boyolali itu terlempar keluar dan selamat, meski wajah dan kakinya terluka. “Rencana pulang ke Boyolali dari Bogor. Nggak sempat nolong yang lain, kaki kena kaca,” ujarnya.
Daftar Korban
Korban meninggal dunia:
1. Sadimin (57), Klaten;
2. Srihono (53), Klaten;
3. Listiana (44), Klaten;
4. Sugimo (62), Boyolali;
5. Haryadin (43), Jakarta Timur;
6. Mutiara (19), Sleman;
7. Saguh (62), Bogor;
8. Wahyu (26), Boyolali;
9. Ngatiyem (48), Boyolali;
10. Erna (53), Bogor;
11. Yanto (47), Klaten;
12. Anis (36), Boyolali;
13. Noviani (31), Bogor;
14. Anih (56), Bogor;
15. Dwi (47), Tangerang Selatan;
16. Endah (48), Sleman.
Korban luka-luka:
Termasuk pengemudi Gilang (22), serta 16 penumpang lain seperti Robi Sugianto (51), Purwoko (50), Marno (30), Sutiadi Sarwono (67), Nyi Mas Jihan (26), dan lainnya yang berasal dari berbagai daerah seperti Bogor, Klaten, Boyolali, hingga Sumatera Barat.
Artikel Terkait
Kombes Hery Susanto Bongkar Penikaman dari Dalam Polri
Dave Chappelle dan Retaknya Dinding Bisu di Dunia Hiburan
Sesar Lembang: Antara Ancaman Nyata dan Kesiapsiagaan yang Diabaikan
Ketika Penjilat Berkembang Biak, Martabat Bangsa Mulai Runtuh