Bank Indonesia punya catatan penting soal penempatan dana pemerintah yang mencapai Rp200 triliun di perbankan. Kebijakan ini memang berhasil, tapi hasilnya tak merata. Likuiditas melonggar dan suku bunga dana turun, itu iya. Namun, dampaknya terhadap penurunan suku bunga kredit ternyata belum optimal. Masih ada jarak yang cukup lebar antara harapan dan realita di lapangan.
Menurut sejumlah saksi, penjelasan resmi datang dari Solikin M. Juhro, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI. Dia tak menampik bahwa dana segar itu membawa angin positif. Terutama untuk struktur pendanaan bank-bank negara, atau yang kita kenal sebagai Himbara.
Ucap Solikin dalam Taklimat Media di Gedung BI, Senin lalu.
Fleksibilitas itu memberi ruang. Ruang untuk menekan suku bunga dana atau simpanan. Inilah yang membedakan nasib bank Himbara dengan bank swasta. Di sisi lain, bank non-Himbara masih harus berjuang keras mencari Dana Pihak Ketiga di tengah persaingan yang ketat.
Artikel Terkait
Pramono Anung Buka Suara: Bantuan DKI untuk Korban Banjir Sumatera Tak Hanya Sekali
Kreator Lokal Dijadikan Ujung Tombak, Menparekraf Pacu Ekraf Hingga ke Pelosok
Pemulihan Infrastruktur Pascabanjir Sumatra: 81 Persen Jalan Nasional Kembali Berfungsi
Dari Dagangan Kecil, Ibu Prasejahtera Bangun Ketahanan Keluarga