Di luar gedung, suasana tegang terasa. Sekitar tiga ratus orang berkumpul, mengibarkan spanduk penolakan. Tulisan "Tidak Ada Nuklir" dan "Kami Menolak Pengaktifan Kembali" terlihat jelas di antara kerumunan. Sorak-sorai dan teriakan menuntut keadilan untuk Fukushima memenuhi udara.
Di antara mereka, ada Kenichiro Ishiyama, seorang warga berusia 77 tahun. Wajahnya memerah, suaranya bergetar.
Sementara itu, di sisi lain, perusahaan pengelola TEPCO sudah menyiapkan timeline. Menurut siaran NHK, mereka menargetkan pengaktifan kembali pada Januari 2026. Juru bicara TEPCO, Masakatsu Takata, berusaha meyakinkan semua pihak.
Jalan menyalakan kembali Kashiwazaki-Kariwa memang sudah terbuka. Tapi, bayang-bayang Fukushima dan amarah warga yang masih menyala tampaknya akan terus mengawasi setiap langkahnya.
Artikel Terkait
BRIN Buka Jalur Fungsional Peneliti di Kampus untuk Kejar Ketertinggalan
Gatot Nurmantyo: Bencana Sumatera Lebih Parah dari Tsunami Aceh, Desak Status Nasional Segera
Muslim Arbi Soroti Kinerja Sugiono: Menlu Terburuk Sepanjang Sejarah RI
Sumsel Beri Ultimatum Perusahaan Batu Bara: Biayai Jembatan Lalan atau Jalur Ditutup