Kritiknya tak berhenti di situ. Ia menilai ada sikap merendahkan yang mendasar dari penguasa terhadap rakyatnya. "Warganya dianggap bego, warganya dianggap nggak tau apa-apa…"
Pernyataan sang profesor ini kemudian diangkat oleh Watchdoc Documentary melalui sebuah cuitan di Twitter. Mereka menyoroti kontras yang tajam antara anggapan rezim dan realitas di lapangan.
Cuitan yang dilengkapi dengan video klip pernyataan Savirani itu beredar pada akhir Desember 2025. Ungkapan itu, singkat namun menusuk, seakan merangkum seluruh kegelisahan yang disampaikan sang akademisi.
"Prof. Dr. Amalinda Savirani, S.I.P., M.A. adalah Guru Besar di Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Artikel Terkait
Nordik: Rahasia Kawasan yang Tak Lagi Anggap Tetangga Sebagai Ancaman
Dua Pendaki Sleman Hilang di Lereng Merapi, Pencarian Masih Digencarkan
Kisah Sutiadi: Selamat dari Maut di Tikungan Maut Tol Krapyak
Gibran Minta Maaf, Penanganan Bencana di Sumatera Dinilai Belum Optimal