Di acara peletakan batu pertama untuk 103 rumah korban bencana di Tapanuli Utara, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian punya pesan khusus untuk sang Bupati, Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat. Intinya sederhana: data harus diperbarui, dan harus cepat. "Pendataan ulang hunian yang rusak itu kunci," tegasnya, Minggu (21/12/2025) lalu.
Menurut Tito, proses pemulihan di daerah itu sebenarnya sudah berjalan dengan tempo yang baik. Jalan-jalan yang sempat terputus kini bisa dilalui lagi. Listrik juga perlahan menyala kembali. Tapi, untuk memastikan bantuan tepat sasaran, data di lapangan harus benar-benar akurat.
"Nah, rusak ringan dan sedang saya minta memang kepada Pak Bupati agar segera direkap by name by address, nama-nama dan lain-lainnya. Supaya enggak salah," ujar Mendagri.
Ia menekankan, pendataan harus detail mulai dari rumah rusak ringan, sedang, berat, hingga yang hilang sama sekali. Data inilah yang nantinya jadi pijakan pemerintah untuk mengambil langkah selanjutnya. Tanpa itu, upaya penanganan bisa meleset.
Bencana di wilayah tersebut didominasi tanah longsor. Dampaknya parah. Banyak rumah hancur atau bahkan hilang tertimbun, tak sedikit pula korban jiwa yang berjatuhan. Karena itulah, kepastian data menjadi hal yang sangat krusial.
Di sisi lain, Tito juga membeberkan skema bantuan yang akan diberikan. Untuk kerusakan ringan hingga sedang, pemerintah akan mengusulkan bantuan biaya renovasi. Harapannya, warga bisa segera memperbaiki rumahnya sendiri dan mengurangi kepadatan di tempat pengungsian.
Artikel Terkait
Trotoar Benhil Mirip Arena Halang Rintang, Perbaikan Baru Dimulai 2026
Tol Cipali Sepi Jelang Natal, Volume Kendaraan Turun 25 Persen
Kisah Pilu di Balik Pemulangan Jenazah Korban Kebakaran Hong Kong
Banjir Sumatra: Tagihan Mahal dari Pembangunan yang Abai