Yang juga jadi masalah adalah infrastruktur pendukung. Jalur pipa paralon yang mengalirkan air panas ke berbagai lokasi wisata putus diterjang derasnya banjir. Ini tentu mengganggu pasokan air panas yang menjadi daya tarik utama kawasan tersebut.
Namun begitu, ada kabar baik yang bisa sedikit meredakan kekhawatiran. Kondisi air sudah berangsur normal sejak Minggu pagi. Arus deras yang sempat mengamuk perlahan mereda.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengonfirmasi kembalinya situasi ke kondisi normal. "Situasi dan kondisi normal," katanya, Minggu (21/12).
Yang paling penting, bencana ini untungnya tidak merenggut nyawa. Bergas menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Korban jiwa nihil," ujarnya.
Meski air sudah surut dan situasi terkendali, pemandangan di lokasi wisata jelas berubah. Kerusakan pada Pancuran 13 dan fasilitas lain masih harus dibenahi. Butuh waktu sebelum Guci bisa kembali ramai seperti sedia kala.
Artikel Terkait
Wakil Dubes Baru RI di Beijing Sodorkan Tiga Misi Utama
Kisah Cinta di Balik Meja: Ketika Sang Bos Dingin Luluh oleh Asistennya
Gempa 5,6 Magnitudo Guncang Maluku Utara, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Tiga Jaksa di HSU Dicopot Usai Dijerat KPK dalam Kasus Pemerasan