Tim di balik kesuksesan ini terdiri dari lima mahasiswa. Ada Feraldy sendiri, lalu Ikhsan Nurrahman, Yohanes Aditya Sudarma, dan Cahya Adinda Tasya dari Teknik Sistem Energi. Satu lagi, William Budi Mandala, berasal dari Prodi Teknologi Industri Pertanian. Mereka semua dibimbing oleh Madi, seorang dosen Teknik Sistem Energi Itera.
Madi tak menyembunyikan rasa bangganya. Menurutnya, kemenangan ini buah dari kerja keras dan konsistensi anak didiknya.
“Mahasiswa menjalankan seluruh tahapan program dengan serius, mulai dari perancangan hingga implementasi di lapangan. Pendekatan ini menjadi kekuatan utama HydroCoffee,”
Kata Madi.
Pencapaian gemilang tim HydroCoffee ini punya dampak yang cukup signifikan. Keberhasilan mereka mengantarkan Itera menduduki peringkat keenam secara nasional dalam perolehan medali Pimnas tahun ini. Sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa inovasi dari kampus tidak melulu teoritis, tapi bisa langsung menyentuh dan memecahkan masalah di masyarakat. (Cha/Put)
Artikel Terkait
Lampung Siagakan Transportasi Jelang Puncak Arus Natal dan Tahun Baru
Tas Padel Bukan Sekadar Tas, Ini Rahasia Melindungi Investasi Anda
Tragedi di Assam: Kereta Cepat Tabrak Kawanan Gajah, Tujuh Ekor Tewas
Hujan Deras Kembali Lumpuhkan Dubai, Puluhan Penerbangan Dibatalkan