Virgoun mengakui kesalahannya di masa lalu. Namun, dia meminta orang-orang menggunakan nalar. Baginya, Inara adalah manusia dewasa, seorang ibu, yang juga paham agama. Pilihan hidupnya sekarang, kata Virgoun, adalah tanggung jawabnya sendiri.
Dia bahkan menyebut dapat DM yang menuding ada buzzer tertentu di balik ini, meski dia memilih tak percaya.
Intinya, Virgoun pengin move on. Dia berharap di masa depan namanya tak lagi dikait-kaitkan dengan setiap masalah Inara. Dan soal saran rujuk? Itu dia benci betul.
Pertanyaan retoris itu menggambarkan kekesalannya. Dia bingung, bagaimana caranya bersikap bodo amat terhadap masalah orang yang, bagaimanapun, adalah ibu dari anak-anaknya.
Poin terakhirnya jelas. Dia terbuka pada semua saran, kecuali satu: rujuk. Virgoun tampaknya sudah menutup pintu itu untuk selamanya.
Artikel Terkait
Fadli Zon Pastikan Revitalisasi Gedung Sarekat Islam Semarang Dimulai 2026
Detak Jantung dan Segel Map: Saat Ijazah Jokowi Akhirnya Terbuka di Ruang Gelar Perkara
BSI Salurkan Rp245 Juta untuk Dukung Pendidikan Anak Asuh di Bogor
BI Jatim Salurkan Bantuan Kendaraan untuk Pesantren hingga Sekolah