Sabtu siang di Lapangan Desa Tuksongo, suasana hening sejenak menggantikan riuh rendah. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono berdiri di tengah ratusan warga, matanya menatap ke arah yang sama: Sumatera. Di sana, banjir dan longsor baru saja merenggut ketenangan. Bersama-sama, mereka memanjatkan doa untuk saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Mari kita doakan. Mereka adalah saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air,” seru Agus Jabo, suaranya lantang namun terasa berat.
Ia tak hanya mengajak berdoa, tapi juga mengajak untuk bergerak. Menurutnya, bantuan dan doa harus berjalan beriringan. Solidaritas itu, katanya, adalah napas dari bangsa ini.
“Semoga mereka cepat bangkit. Yang meninggal kita doakan supaya mendapatkan tempat terbaik di sisi Gusti Allah, yang sakit segera sembuh, yang kemudian rumahnya terendam bisa tercepatnya dibangun kembali. Mari kita doakan,” sambungnya penuh harap.
Usai menyampaikan pesannya, Agus Jabo mengundang Mbah Rosita, sesepuh desa yang dihormati, untuk memimpin doa bersama. Suara tua yang penuh keyakinan itu pun menggema, mengiringi setiap harapan yang dilantunkan.
Artikel Terkait
Harta Karun Abad ke-13 Ditemukan di Hutan Tritik Nganjuk
Jurnalis Diberi Pelatihan Militer, Menhan: Bekali, Bukan Kendalikan
Kapolresta Manado Turun Langsung Cek Kesiapan Pos Nataru
Manado Pacu Revitalisasi Terminal Malalayang, Targetkan Jadi yang Termegah di Kawasan Timur