Komentar itu, jujur saja, mewakili perasaan sebagian netizen yang melihat langsung aksi relawan di lapangan. Ada nada kagum, tapi juga kecewa. Mereka melihat kerja cepat dan terorganisir justru datang dari pihak non-pemerintah.
Di sisi lain, video lain yang beredar dari akun @indepenSumatera semakin melengkapi gambaran situasi. Ferry Irwandi memang tampak serius mengarahkan timnya, seolah-olah dialah komandan lapangan yang paling paham medan.
Fenomena ini jadi menarik untuk diamati. Di satu sisi, respons masyarakat sipil terhadap bencana terlihat sangat tanggap dan solid. Namun begitu, hal itu justru memunculkan pertanyaan besar tentang peran dan efektivitas lembaga resmi yang seharusnya berada di garda terdepan. Seperti ada dua dunia yang berjalan sendiri-sendiri: satu bergerak cepat di lapangan, sementara yang lain mungkin masih sibuk dengan prosedur.
Yang jelas, kerja keras Ferry dan para relawan itu tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka ada di sana, menginjak lumpur, membagi-bagikan bantuan, dan punya peta detail di tangan. Itu fakta yang tak terbantahkan.
Artikel Terkait
Menggugat Narasi Pembisuan: Mengapa Muslim Tak Boleh Diam Saat Penguasa Zalim Berkuasa?
Gotong Royong PMI-DMI Bersihkan Masjid Terendam Banjir Aceh Utara
Enam Polwan Pimpin Kapolres, Polri Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak
Kaki Terjebak Jeruji Besi, Damkar Bogor Selamatkan Ibu di Tepi Jalan