“Prinsip toleransi dan moderasi beragama tetap kita jaga, dengan tetap menghormati batas ajaran dan tradisi masing-masing agama.”
Lebih lanjut, Romo menyebut Kemenag berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. Tujuannya agar umat beragama, khususnya dalam momentum Natal dan Tahun Baru, bisa beribadah dengan aman, nyaman, dan khidmat. Koordinasi dengan aparat keamanan, baik di pusat maupun daerah, akan terus diperkuat untuk mendukung hal itu.
Ia kembali menekankan satu poin kunci. Kerukunan beragama, dalam pandangannya, tidak lahir dari pencampuradukkan keyakinan.
“Kerukunan tidak lahir dari mencampuradukkan keyakinan,” tandas Romo Syafi’i.
“Tetapi dari saling menghormati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.”
Pernyataan itu sekaligus menutup penjelasannya, menegaskan kembali fondasi hubungan antaragama yang ingin dibangun: menghormati perbedaan, bukan mengaburkannya.
Artikel Terkait
Mantan Danjen Kopassus Ledak: Prabowo Seperti Katak dalam Tempurung
Dubes Djauhari Oratmangun Raih Penghargaan Diplomasi di Kumparan Awards 2025
Gubernur Turun Langsung, Progres RSUD Pesisir Barat Dinilai Memuaskan
Damkar Jakut Evakuasi Bocah yang Terjepit Ritsleting Celana