Di sisi lain, Naim juga menyodorkan opsi lain yang mungkin lebih mudah dicapai untuk sementara: gencatan senjata jangka panjang. Mereka menyebutnya 'hudna', bisa lima atau sepuluh tahun. Dalam masa tenang itu, senjata bisa "dibekukan" atau "disimpan" bukan dihancurkan.
Narasi yang coba dibangun dari pernyataan ini jelas: Hamas tangguh di medan perang, tapi juga cerdik di meja diplomasi. Pesannya, baik kepada Israel maupun Amerika Serikat, adalah bahwa mereka tidak mudah ditipu dengan janji-janji yang kabur.
[Sebuah video wawancara terkait telah beredar di platform media sosial, memperkuat pernyataan-pernyataan ini.]
Artikel Terkait
Mahasiswa Terjerat Budaya Sibuk: Perlukah Kita Berhenti Mengejar Produktivitas Tanpa Henti?
Ngopi dan Gorengan Disorot, Denny Sindir Logika Deforestasi Hasan Nasbi
Video Asusila Viral Diklaim dari Pabrik Brebes, Perusahaan Bantah Tegas
UBL dan Mitra Rancang Aksi Nyata Atasi Banjir di Pesawahan