Jakarta – Hampir seribu nyawa melayang. Itulah dampak mengerikan dari banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada akhir November lalu. Ribuan lainnya terluka, sementara ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Kerusakannya parah: jembatan-jembatan runtuh, sekolah hancur, fasilitas umum tak berfungsi. Banyak desa terisolasi, terkepung oleh lumpur dan air. Bagi para penyintas, hidup kini adalah perjuangan sehari-hari di tengah segala keterbatasan.
Menanggapi situasi ini, LAZNAS Dewan Dakwah langsung bergerak. Mereka menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah yang paling menderita. Menariknya, ujung tombak operasi ini justru para dai mereka sendiri. Mulai dari koordinasi di lapangan, mendampingi warga yang trauma, hingga menembus daerah-daerah yang sulit dijangkau, para relawan berbaju koko ini berada di garis depan.
Sejak hari pertama bencana, tim sudah diterjunkan ke ketiga provinsi. Operasi ini dipimpin oleh sejumlah dai setempat, didukung oleh sekitar 25 relawan.
Ustaz Asrof Abdu Syakur memimpin di Aceh.
Sementara untuk Sumatera Utara, koordinasinya dipegang Ustaz Rodhi.
Dan di Sumatera Barat, Ustaz Sayyaf Siraj yang memegang kendali.
Mereka dengan cepat membentuk tim tanggap darurat dan mendirikan posko sebagai pusat komando. Saat ini, setidaknya sudah ada 11 posko yang beroperasi tersebar di tiga provinsi.
Di Aceh, bantuan terdistribusi melalui beberapa titik. Antara lain di Desa Meue, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Lalu di Desa Baro Yaman, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie. Titik lain ada di Desa Seupeu, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Juga di Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, serta di wilayah Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Sementara di Sumatera Barat, posko berdiri di Kenagarian Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Juga di Palembayan dan Malalak, yang masih dalam kabupaten yang sama. Untuk koordinasi kota, ada posko di Jalan Srigunting No. 2, Air Tawar Barat, Padang Utara. Mereka juga berkolaborasi dengan Jaringan Rumah Sakit Ibnu Sina setempat.
Untuk Sumatera Utara, pusat kegiatannya berkedudukan di Jalan Laksana, Kelurahan Kota Matsum IV, Medan Area.
Artikel Terkait
Kemensos Siapkan Santunan Rp15 Juta untuk Korban Tewas Banjir Sumatra
Foto Viral Kerusakan Gunung Slamet Ternyata Bekas Proyek Panas Bumi 2018
Kesombongan yang Membunuh: Ketika Gengsi Menutup Pintu Bantuan di Tengah Banjir
Bupati Tapteng: Longsor dan Banjir Bandang, Imbas Sawit Menggerus Bukit