Kantor Wedding Organizer Digeruduk Massa, 88 Pasangan Dikabarkan Jadi Korban Penipuan

- Selasa, 09 Desember 2025 | 07:42 WIB
Kantor Wedding Organizer Digeruduk Massa, 88 Pasangan Dikabarkan Jadi Korban Penipuan

Suasana di sebuah kantor wedding organizer di Jakarta Timur mendadak ricuh. Puluhan warga datang berbondong-bondong, emosi mereka jelas terpancar. Aksi ini muncul setelah terkuak dugaan penipuan yang menjerat puluhan pasangan. Kerugiannya? Fantastis, ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Kantor Digeruduk, Kapolres Turun Langsung

Video yang beredar luas menunjukkan kantor WO itu benar-benar dikepung massa. Suara mereka memenuhi ruang, menuntut pengembalian uang dan pertanggungjawaban. Informasi soal aksi ini pun sampai ke telinga Polres Jakarta Timur.

Polisi segera bergerak. Bahkan Kapolres Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurizal, turun langsung ke lokasi untuk meredakan keadaan. Dalam video, terlihat Alfian tengah berbicara dengan para korban yang berkumpul.

Alfian mengungkapkan, sekitar dua ratus orang memadati lokasi. Suasana sempat memanas, tak bisa dipungkiri. Namun begitu polisi memberikan kepastian akan menindaklanjuti, massa akhirnya bersedia berdiskusi lebih tenang.

Korban Terdata Sudah 88 Orang

Rupanya, kasus ini bukan hal baru. Sejumlah korban ternyata sudah lebih dulu melapor ke Polres Jakarta Utara. Dan jumlahnya terus bertambah. Sampai saat ini, catatan polisi menunjukkan ada 88 orang yang melaporkan menjadi korban WO milik seorang perempuan berinisial APD.

Menurut Kasatreskrim Polres Jakarta Utara, Kompol Ongkoseno Grandiarso, laporan pertama datang dari seorang korban berinisial SO. Nilai kerugiannya saja sudah mencapai Rp 82,7 juta.

Belakangan, polisi menemukan fakta yang lebih mengejutkan. Korban ternyata bukan cuma satu dua orang. "Ternyata masih banyak korban penipuan lainnya dari wedding organizer tersebut," tambah Ongkoseno. Sampai sekarang, totalnya mencapai 88 orang.

Modus Sudah Berjalan Sejak April

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyebut aksi penipuan ini sudah berlangsung cukup lama. Modusnya mulai berjalan sejak April 2025. Anehnya, laporan polisi baru masuk pada 7 Desember.


Halaman:

Komentar