Menariknya, mayoritas responden survei ternyata memilih berangkat di pagi hari. Tepatnya, antara pukul tujuh sampai hampir pukul sepuluh pagi. Pola yang sama juga terlihat untuk arus balik di tanggal 2 Januari. Artinya, terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan harus siap siaga di jam-jam tersebut.
Nah, soal rute, survei ini juga memberikan gambaran yang cukup detail. Pengendara motor, misalnya, diprediksi akan membanjiri jalur-jalur arteri. Sekitar 5,84 juta orang atau 26,54 persen diperkirakan melintas, dengan titik-titik rawan terkonsentrasi di Jawa Timur seperti Mojokerto, Jombang, hingga Malang.
Di sisi lain, pengguna mobil lebih memilih jalan tol. Dan konsentrasi terbesarnya, tidak mengejutkan, ada di ruas Bandung-Cikampek-Bogor. Angkanya mencapai 53,79 persen atau setara dengan 27,5 juta orang. Bayangkan saja kemacetannya.
"Sehingga, baik jalur arteri maupun jalur tol, potensi kemacetan pada beberapa titik rawan perlu diantisipasi melalui rekayasa lalu lintas dan penambahan fasilitas layanan atau peristirahatan,"
ucap Dudy menegaskan.
Jadi, meski waktunya masih lama, ancaman macet dan kepadatan sudah terlihat di depan mata. Persiapan matang, mulai dari pengaturan lalu lintas hingga penyediaan fasilitas tambahan, jelas bukan lagi opsi, melainkan sebuah keharusan.
Artikel Terkait
Mahar Cek Palsu Rp 3 Miliar, Kakek 74 Tahun Jadi Tersangka
Dua Letda Dihukum 9 Tahun Bui dan Dipecat Usai Tewaskan Prada Lucky
Catatan Sipil dan Jubah Merah: Ketika Pernikahan Beda Agama Berakhir di PN
Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone Berpeluk Haru di Rumah Sakit Polri