Lalu, bagaimana dengan masa depan yang lebih jauh? Hashim juga menyinggung stanza ketiga, yaitu 'Indonesia Abadi'. Ini jadi tujuan jangka panjang. Menurutnya, para pendiri bangsa sudah punya visi yang jelas: kebahagiaan adalah pondasi keabadian sebuah bangsa.
"Karena para pendiri bangsa kita sudah mengetahui dan sudah melihat, kalau Indonesia tidak bahagia, belum tentu Indonesia abadi," ujar Hashim.
Ia lalu mengingatkan kita pada pelajaran sejarah. Banyak bangsa di dunia ini yang akhirnya bubar, terpecah, atau hilang karena masalah internal dan ketidakstabilan.
"Karena sudah kita lihat sejarah umat manusia, adalah ada banyak bangsa-bangsa tidak abadi, bangsa-bangsa disintegrasi, bangsa-bangsa banyak yang bubar," katanya.
Namun begitu, Hashim menutup dengan optimisme. Keyakinannya, jika rakyat bahagia, maka Indonesia akan tetap berdiri kokoh.
"Dan Indonesia tetap akan abadi karena rakyat kita nanti akan bahagia. Itu adalah cita-cita kita semua. InsyaAllah," tandasnya.
Artikel Terkait
Ketika Pernikahan Beda Agama Berakhir di Ruang Sidang
Kalbar 2025: Sepuluh Aksi Kriminal yang Mengoyak Rasa Aman
Bareskrim Naikkan Status Kasus Pembalakan Liar Pemicu Banjir Sumut ke Penyidikan
Embung Kemiling Capai 70 Persen, Target Tuntas Pertengahan Bulan Ini