Siklon Tropis Mengintai, Pakar ITS: 95% Keselamatan Ada di Tangan Masyarakat

- Senin, 08 Desember 2025 | 11:18 WIB
Siklon Tropis Mengintai, Pakar ITS: 95% Keselamatan Ada di Tangan Masyarakat

Ancaman siklon tropis di Samudera Hindia kian nyata. Ini seharusnya jadi alarm keras, sebuah peringatan yang tak boleh lagi diabaikan oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Menurut Dr. Amien Widodo, pakar mitigasi bencana dari ITS, momentum ini harus jadi titik balik. Saatnya kita serius memperkuat kapasitas untuk menghadapi bencana hidrometeorologis yang makin sering datang.

Sebenarnya, peringatan dini dari BMKG sudah disampaikan jauh sebelum Siklon Seniyar melanda. Tapi, peringatan itu berubah jadi kenyataan pahit: hujan ekstrem, banjir bandang, dan longsor besar meluluhlantakkan sebagian Sumatera. Angkanya sungguh memilukan. Lebih dari 800 orang meninggal, ratusan lainnya hilang, dan puluhan ribu rumah hancur.

Kerusakannya masif. Tak cuma rumah warga yang rata dengan tanah. Fasilitas umum, puskesmas, sekolah, tempat ibadah, dan jembatan ikut menjadi korban. Banyak desa terisolasi total jalan putus, jembatan ambruk, listrik dan komunikasi mati. Situasinya benar-benar kacau.

Amien menjelaskan, bencana ini adalah hasil dari pertemuan beberapa faktor mematikan.

ujar dosen Teknik Geofisika ITS itu.

Dan ancaman belum berakhir. Di rapat DPR awal Desember lalu, BMKG melaporkan kemunculan bibit siklon baru di selatan Jawa. Wilayahnya berpotensi terdampak luas, merentang dari Jawa-Bali hingga NTT dan Timika di Papua. Tragedi Sumatera harus jadi pelajaran berharga. Keterlambatan bersiap bisa berakibat sangat fatal.

Di Jawa Timur sendiri, situasinya juga mengkhawatirkan. BPBD sudah memetakan setidaknya 14 potensi bencana, sebagian besar adalah bencana alam. Rawan banjir bandang dan longsor tersebar di lebih dari 30 kabupaten dan kota, dari Pacitan dan Ponorogo, hingga Malang, Jember, dan Banyuwangi di ujung timur.

Lalu, apa yang bisa dilakukan? Amien punya pandangan jelas. Menurutnya, urusan keselamatan ini tak bisa hanya dibebankan pada pemerintah atau tim penyelamat.


Halaman:

Komentar