Ia mendesak agar Presiden Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan, dan pihak lain yang terkait dimintai pertanggungjawaban. Baginya, ini soal pembiaran yang berujung pada munculnya ‘negara dalam negara’ di wilayah Indonesia.
Di sisi lain, Arbi menyelipkan kekhawatiran yang lebih luas. Ia mengingatkan agar perjanjian dagang dengan China tidak sampai menggerus kedaulatan.
“Indonesia bukan bagian dari China. Perjanjian dagang dalam bentuk apa pun jangan sampai membuat negeri ini tunduk pada kepentingan China dan mengorbankan kedaulatan nasional,” katanya.
Peringatannya jelas. Seluruh institusi negara, dari presiden, TNI, Polri, hingga DPR, diminta untuk waspada dan bertindak.
“Jangan sampai perlahan negeri ini mengalami Chinaisasi,” tutupnya. Sebuah pernyataan yang menggambarkan betapa dalam kekhawatiran yang ia rasakan.
Artikel Terkait
Tangis dan Harap di Depan Pos DVI: Keluarga Korban Kebakaran Kemayoran Menanti Kepulangan
Ferry Irwandi Balas Sindiran Endipat dengan Santai: Beliau Sudah Minta Maaf
Zulfa Mustofa Ditunjuk Jadi Penjabat Ketum PBNU, Buka Suara Soal Hubungan Keluarga dengan Maruf Amin
TNI Kerahkan 33 Ribu Personel, Bantuan Diteroboskan dari Udara hingga Jalan Kaki