"Tidak saya teken. Walaupun Mendagri yang teken ya udah, itu terserah sama dia. Tapi, kami tidak teken. (Sudah diimbau) untuk sementara waktu jangan pergi, (tapi tetap) dia pergi juga, terserah,"
Ucap Mualem, Jumat sore, dengan nada kesal yang cukup jelas.
Lantas, bagaimana tanggapan Mirwan atas kritik pedas yang menerpanya? Ia berusaha meluruskan. Sebelum berangkat, klaimnya, ia sudah turun ke lapangan. Meninjau lokasi banjir, menyalurkan bantuan logistik, dan memastikan seluruh perangkat daerah bekerja. Situasi saat itu, menurut penilaiannya, sudah lebih terkendali. Barulah setelah itu ia memutuskan berangkat untuk menunaikan nazar umrah yang katanya sudah lama direncanakan.
Pernyataan Mirwan ini diamini oleh Plt Sekda Aceh Selatan, Diva Samudra Putra. Diva membantah keras narasi bahwa bupatinya kabur meninggalkan rakyat.
“Terkait dengan narasi yang menyatakan Bupati meninggalkan rakyatnya ketika bencana banjir melanda, kami sampaikan hal ini tidak tepat. Bupati beserta istri sebelum berangkat telah beberapa kali mengunjungi lokasi terdampak. Jadi tidak benar narasi yang menyebutkan Bupati meninggalkan masyarakat dalam kondisi tidak tertangani,”
Jelas Diva dengan bersemangat.
Meski punya pembelaan, keputusan Mirwan tetap terasa janggal bagi banyak orang. Apalagi, baru beberapa hari sebelumnya tepatnya Kamis (27/11) ia menandatangani surat yang menyatakan ketidaksanggupan menangani banjir tanpa bantuan provinsi dan pusat. Lalu, pada Selasa (2/12), foto dirinya dan istri yang sedang berangkat umrah sudah membanjiri media sosial.
Kontrasnya kedua momen inilah yang kemudian memantik gelombang kecaman. Publik mempertanyakan prioritas dan sense of crisis seorang pemimpin. Sekarang, semua mata tertuju pada kepulangannya dan hasil pemeriksaan tim Inspektorat Jenderal Kemendagri. Apa konsekuensi yang akan ia terima? Tunggu saja kelanjutannya.
Artikel Terkait
Palembang Kirim 10 Truk Bantuan untuk Korban Bencana di Sumbar dan Sumut
Gelombang Kedua di Aceh: Wabah Penyakit Mengintai Pasca-Banjir
Geger! 5 Drama Kriminal China Ini Bikin Susah Tidur
Dokter dan Tenaga Medis di Aceh Jadi Korban, Presiden Perintahkan Bantuan Diprioritaskan