Bencana Aceh dan Lahan Pinus Milik Prabowo yang Kembali Disorot

- Minggu, 07 Desember 2025 | 10:40 WIB
Bencana Aceh dan Lahan Pinus Milik Prabowo yang Kembali Disorot

Nama Edhy Prabowo langsung mencolok. Dia mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Partai Gerindra yang harus mendekam di penjara karena kasus suap benih lobster. Edhy divonis 5 tahun dan bebas bersyarat Agustus 2023. Posisinya sebagai Dirut di sini jelas memperkuat kesan bahwa perusahaan ini adalah bagian dari jaringan politik dan bisnis di sekitar Prabowo.

Kemarahan Generasi Muda yang Merasa Dikhianati

Bencana ini tak cuma soal air dan tanah longsor. Tapi juga soal amarah yang menggelegak, terutama dari anak muda. Virdian Aurellio, kreator konten gerakan LawanButaPolitik, menyuarakannya dengan keras.

Dia mengkritik habis respons pemerintah yang dianggap lamban dan tidak transparan. Bahkan, dia menyindir langsung Presiden Prabowo yang pernah berpendapat bahwa deforestasi tidak akan menyebabkan bencana, karena sawit pengganti hutan itu "juga pohon".

Dalam acara Bola Liar di Kompas TV, Virdian menyatakan generasinya punya hak untuk marah.

"Saya pribadi sudah enggak percaya bahwa negara hari ini bisa mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Saya rasa generasi muda seperti saya dan teman-teman di sini marah. Marah semua sama negara dan juga seluruh generasi tua," katanya dengan nada getir.

Argumennya sederhana tapi menusuk: para elite hari ini menikmati keuntungan dari tambang, sawit, dan penggundulan hutan. Sementara generasi mudalah yang akan menanggung akibatnya puluhan tahun ke depan.

"Karena suatu hari mereka semua yang sekarang menikmati uang-uang tambang, sawit, deforestasi, di 2050 Indonesia tenggelam, kita yang tenggelam. Mereka sudah enggak ada, sudah mati," ujar Virdian.

Dan kalimat penutupnya sungguh menyentak, mewakili rasa frustrasi yang mendalam.

"Kami hidup masih lama. Kebagian duitnya enggak, ikut tenggelam, iya."


Halaman:

Komentar