“Bagi saya sebagai mandataris rakyat, dengan tim saya, bagi kita satu-satunya masalah adalah: apakah ini menguntungkan rakyat atau tidak?” tegasnya. Pertanyaan itu ia lontarkan dengan nada retoris, seakan sudah punya jawaban pasti.
Di sisi lain, Prabowo juga mengimbau para pelanggar, terutama yang menunggak pajak, untuk segera berbenah. Alasannya sederhana tapi mendasar: negara butuh uang untuk membangun.
“Saya berkata, siapa yang melanggar hukum kembalilah ke jalan yang benar. Kalau kau tobat, yang kau utang kepada negara ya kau bayar,” pintanya.
Lalu ia menggambarkan kebutuhan riil di lapangan. “Emang bikin jembatan pakai apa? Rakyat kita susah, rakyat kita perlu rumah, perlu sekolah yang baik.”
Pesan terakhirnya itu terdengar seperti seruan sekaligus pengingat. Bahwa di balik wacana penegakan hukum, ada tujuan akhir yang lebih nyata: kesejahteraan orang banyak.
Artikel Terkait
Pesta Ulang Tahun Berubah Tragis, 10 Mahasiswa Tewas Terjebak Api di Peru
Pekanbaru dan Kejati Riau Sepakat Terapkan Hukuman Kerja Sosial
Angkasa Pura II Bantu 150 Balita Pekanbaru yang Rentan Stunting
Video Viral: Adu Jotos Sopir Truk Vs Pegawai Bank di Tikungan Gunungkidul