Nah, di tengah laporan resmi yang mendeskripsikan kondisi kritis itulah, foto umrah itu viral. Kontrasnya terlalu menyolok. Di satu sisi, permintaan bantuan darurat. Di sisi lain, sang pemimpin tampak berada ribuan kilometer jauhnya.
Menurut sejumlah saksi, polemik ini makin menguat di media sosial. Banyak yang menilai langkah bupati kurang peka, bahkan tidak tepat waktu.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari Mirwan MS. Namun, dari media sosial pribadinya, bupati sempat memposting aktivitasnya beberapa hari sebelum kejadian. Ia mengaku telah turun ke lokasi banjir di Trumon.
Postingan itu kini jadi bahan pembanding. Tapi bagi warga yang masih berjuang, atau bagi netizen yang melihat foto umrahnya, penjelasan itu mungkin belum cukup. Mereka masih menunggu kejelasan: kapan sebenarnya bupati berangkat, dan di mana posisinya saat banjir paling parah melanda.
Artikel Terkait
Jenazah WNI Korban Kebakaran Hong Kong Terganjal Regulasi Setempat
DPR Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Bantuan Harus Merata, BBM Jangan Langka
Sjafrie Buka Kartu: TKA China di Morowali Bukan Cuma Soal Tenaga Kerja
Korban dan Pelaku: Dua Wajah dari Satu Perang yang Tak Pernah Berakhir