Langit di atas Kampung Durian, Aceh Tamiang, mendadak riuh Kamis lalu. Bunyi mesin helikopter memecah kesunyian, menarik perhatian warga yang kemudian berkerumun. Mereka menyaksikan langsung aksi cepat para prajurit TNI AL yang menurunkan bantuan dari udara menggunakan Helikopter HS 1302.
Menurut sejumlah saksi, kedatangan helikopter itu memberi harapan. "Kami lihat langsung mereka turunkan bantuan dari udara. Rasanya lega," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Operasi kemanusiaan ini tak lepas dari peran KRI dr Soeharso-990. Kapal tersebut menjadi titik pusat logistik sebelum akhirnya didistribusikan via udara ke lokasi-lokasi yang sulit terjangkau. Bantuan yang diterbangkan ke Aceh Tamiang sendiri cukup beragam, mulai dari kebutuhan pokok hingga makanan siap saji.
Ada beras, minyak goreng, dan gula. Tak ketinggalan, mie instan, biskuit, serta air minum dalam kemasan. Semua barang itu dikumpulkan dengan total berat mencapai 900 kilogram sebuah upaya nyata untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana.
Di sisi lain, aksi penurunan logistik dari udara ini menunjukkan adaptasi TNI AL dalam kondisi darurat. Medan yang sulit tak menyurutkan niat untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan.
Artikel Terkait
Kecerdasan yang Tersesat: Saat Akal Budi Jadi Alat Pembenaran
Pemimpin Geng Gaza yang Diduga Kolaborator Israel Tewas dalam Insiden Penembakan
Pencitraan di Tengah Bencana: Ketika Solidaritas Warga Mengalahkan Gagalnya Negara
Di Balik Kabut Pidie Jaya: Jembatan Putus, BTS Mati, dan Perjuangan Pulihkan Komunikasi Pasca-Bencana