Setelah diterjang banjir bandang dan tanah longsor, Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai situasi di Sumatera. Menurutnya, fase paling kritis dari bencana ini tampaknya telah berakhir.
"Kita hadapi, kita bersyukur cuaca membaik," ujarnya kepada para wartawan yang menunggu. "Ramalannya juga yang terburuk sudah lewat."
Di sisi lain, BMKG mengungkapkan analisis yang cukup mengejutkan. Andri Ramdhani, Direktur Meteorologi Publik di sana, menjelaskan bahwa bencana ini dipicu oleh Siklon Tropis Senyar. Yang menarik, aktivitas siklon semacam ini di sekitar Selat Malaka sebenarnya jarang terjadi. Fenomena ini jadi semacam pengingat akan betapa tak terduganya alam akhir-akhir ini.
Merespon hal itu, Prabowo menekankan perlunya kewaspadaan ekstra terhadap perubahan iklim ke depannya. Ia menegaskan bahwa isu ini bukan lagi sekadar wacana, tapi sesuatu yang sewaktu-waktu bisa memicu bencana nyata.
Artikel Terkait
Puluhan Ribu Paket Bantuan Darurat Dikirim ke Sekolah yang Terdampak Bencana
Prabowo Tinjau Langsung Kerusakan dan Pengungsian di Aceh Tenggara
Gubernur Aceh Berduka: Empat Kampung Lenyap, Banjir Bandang Disebut Lebih Dahsyat dari Tsunami
Paus Leo XIV Tegaskan: Kemerdekaan Palestina Satu-Satunya Jalan Damai