Gus Ipul Serukan Ketenangan di Tengah Isu Pengunduran Diri Gus Yahya

- Senin, 24 November 2025 | 12:06 WIB
Gus Ipul Serukan Ketenangan di Tengah Isu Pengunduran Diri Gus Yahya

Memang, sebelumnya beredar surat tertanggal 20 November 2025 yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Surat itu berisi permintaan agar Gus Yahya mundur dari posisi Ketum PBNU. Alasannya, antara lain karena Gus Yahya mengundang akademisi pro-Zionis, Peter Berkowitz, dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan NU (AKN) Agustus lalu. Selain itu, ada juga persoalan tata kelola keuangan organisasi yang jadi sorotan.

Dalam surat tersebut disebutkan, Gus Yahya diberi waktu tiga hari untuk mengundurkan diri secara sukarela. Jika tidak, Rapat Harian Syuriyah PBNU akan memutuskan pemberhentiannya.

Tapi, ternyata situasinya tak semudah itu. Gus Yahya sudah memberikan respons. Bahkan, pada Minggu (23/11) malam, dia menggelar rapat bersama puluhan kiai NU di Kantor PBNU. Hasilnya? Tidak ada pemakzulan atau pengunduran diri.

“Kami sepakat bahwa kepengurusan PBNU harus berjalan sampai akhir periode, sekitar satu tahun lagi. Tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri. Semua sepakat, dan semua akan bergerak 100 persen,” jelas Katib Aam PBNU, Ahmad Said Asrori, usai rapat.

Gus Yahya sendiri menyebut, rapat malam itu dihadiri sekitar 50 kiai dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Medan. Bahkan, ada juga yang ikut secara daring via Zoom.

“Beberapa kiai ikut lewat Zoom karena faktor usia atau jarak yang terlalu jauh. Sekitar 50-60 kiai hadir dalam pertemuan ini,” sambungnya, tanpa merinci siapa saja yang hadir.

Jadi, meski surat permintaan mundur sudah beredar, situasi di internal PBNU tampaknya masih terus berkembang. Semua kini menunggu keputusan final dari para ulama.


Halaman:

Komentar