Kalimantan Barat kembali diguncang sederet peristiwa penting dalam sepekan terakhir. Mulai dari penanganan kasus korupsi yayasan, penangkapan belasan pelaku kejahatan seksual, hingga vonis mati untuk pembunuh balita yang sempat viral.
Di sisi lain, aksi penolakan warga terhadap kebijakan sepihak dan kewaspadaan petugas lapas turut mewarnai dinamika daerah ini.
Kasus Hibah Yayasan Mujahidin: Dua Tersangka Ditahan
Kejaksaan Tinggi Kalbar akhirnya menetapkan dua tersangka dalam dugaan korupsi pembangunan Gedung SMA Mujahidin. Penetapan ini dilakukan Rabu, 12 November 2025, setelah penyidik mengumpulkan bukti dan memeriksa berbagai pihak.
Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Kalbar, Siju, menjelaskan dana hibah sebesar Rp22,042 miliar telah mengalir dari Pemprov Kalbar ke Yayasan Mujahidin selama periode 2020-2022.
"Penetapan tersangka dilakukan berdasarkan hasil penyidikan yang komprehensif," tegas Siju.
Kedua tersangka diduga melakukan pelanggaran serius dalam pelaksanaan tugas dan pengelolaan anggaran hibah tersebut.
Kejahatan Seksual di Kubu Raya: Belasan Pelaku Diamankan
Polres Kubu Raya berhasil meringkus belasan pelaku kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Kasus yang mengguncang masyarakat ini terjadi dengan modus keji para pelaku bergantian melakukan aksinya.
"Modusnya secara bergantian dan berganti-ganti hari," ungkap Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, IPTU Nunut Rivaldo Simanjuntak, Jumat (21/11).
Sementara para pelaku telah diamankan, korban kini menjalani pendampingan intensif oleh KPAD Kubu Raya. Proses pemulihan fisik dan psikologis menjadi prioritas sebelum kasus ini dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Protes Warga Desa Sarai Terkait Plang Satgas PKH
Pemasangan plang larangan beraktivitas oleh Satgas PKH di kebun sawit dan lahan warga Desa Sarai, Sintang, memicu kemarahan masyarakat. Mereka menilai tindakan ini dilakukan secara sepihak tanpa koordinasi.
Artikel Terkait
Prabowo Panggil Menteri hingga Jenderal, Bahas Penertiban Tambang Ilegal di Hambalang
Nasib Naas Pemulung di Bekasi Usai Gerinda Mortir Bekas
Buruh Siap Turun ke Jalan, Tolak Kenaikan UMP 2026 yang Dinilai Tak Memadai
Kisah Holland Taylor: Wajah Asing di Balik Layar PBNU yang Bikin Garang