Belajar dari kegagalan Israel yang sudah menghabiskan miliaran dolar tanpa hasil maksimal, Amerika kini memainkan pengaruhnya. Mereka mendesak pemerintah Lebanon untuk melucuti Hizbullah, sambil mendorong Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pembentukan koalisi internasional. Tujuannya jelas: melucuti senjata Hamas.
Jadi skenarionya begini: kalau Hizbullah menolak, mereka akan berhadapan dengan tentara Lebanon sendiri. Sementara jika Hamas menolak, pasukan koalisi internasional yang di dalamnya ada TNI yang akan berhadapan dengan mereka.
Di sisi lain, PBB sudah memberi lampu hijau untuk Indonesia mengirimkan pasukannya. Tugas resminya adalah menciptakan "stabilitas". Tapi di balik itu, ada kemungkinan mereka harus berhadapan dengan Hamas jika kelompok itu menolak menyerahkan senjatanya.
Dengan begitu, Israel dan AS bisa duduk manis. Mereka nggak perlu lagi keluar duit untuk perang, malah mungkin dapat untung dari lonjakan permintaan senjata.
Kita yang dari jauh cuma bisa melihat, sambil bertanya-tanya. Ada yang nggak beres dengan situasi ini, tapi susah juga bilang apa tepatnya.
(Oleh: Ismail Amin)
Artikel Terkait
Dari Gedung Putih ke Bawadi: Kunjungan Tak Terduga Wali Kota New York
Senja di Desa Pendem dan Kisah Keripik Singkong yang Menggugah
Gus Yahya Tegaskan Posisi, Ketegangan di Tubuh PBNU Masuk Bab Baru
Suara Palestina Bergema di Bogor, Pemuda Gelar Meet Up for Palestine