Penyelidikan Kematian Dosen Untag Semarang Berlanjut
Pagi itu, suasana di sekitar kostel di kawasan Telaga Bodas Raya terlihat tak seperti biasa. Tim penyidik dari Polda Jawa Tengah kembali mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP lanjutan. Kali ini, mereka berusaha mengungkap lebih dalam misteri di balik kematian Dwinanda Linchia Levi, dosen Universitas 17 Agustus 1945 Semarang yang berusia 35 tahun.
Proses ini digelar cukup lama, dari siang hingga menjelang sore. Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum bekerja sama dengan Tim Laboratorium Forensik tampak sibuk mengumpulkan berbagai barang bukti di tempat kejadian.
Menurut Kombes Pol Dwi Subagio selaku Direktur Reskrimum Polda Jateng, ada sejumlah barang yang berhasil diamankan. "Kami ambil semua bukti yang terkait dengan kejadian ini," ujarnya di lokasi, Sabtu (22/11).
"Ada obat-obatan, ada juga barang-barang pribadi milik korban. Semuanya akan diperiksa lebih lanjut oleh Labfor untuk mengetahui isi dan kondisinya," tambah Subagio.
Di sisi lain, proses penyelidikan masih terus berjalan. Pemeriksaan terhadap sejumlah saksi masih dilakukan, sementara hasil autopsi jenazah korban sendiri belum bisa diperoleh.
"Masih berproses," jelasnya. "Kami sedang menunggu hasil dari kedokteran forensik dan Labfor. Pemeriksaan saksi juga terus kami lakukan."
Tak hanya itu, polisi juga melakukan penelusuran melalui digital forensik. Seluruh perangkat komunikasi milik korban dan AKBP Basuki - yang disebut-sebut sebagai orang terakhir yang bersama korban - telah disita untuk dianalisis lebih lanjut.
Artikel Terkait
Pencarian Dua Korban Longsor Cilacap Berakhir dengan Tabur Bunga dan Keikhlasan
Prabowo dan Starmer Sepakati Kemitraan Strategis, Siapkan 10.000 Beasiswa untuk Indonesia
Gibran Soroti Ketahanan Pangan dan Resep Indonesia di Tengah Krisis Global
Jenazah Korban Dibongkar, Polisi Buru Bukti Pembunuhan Bocah Disabilitas di Merauke